Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..^_^

hanya ingin berbagi semoga bermanfaat...

Sabtu, 31 Juli 2010

persiapan agar dapat melahirkan dengan selamat..

PERSIAPAN AGAR DAPAT MELAHIRKAN DENGAN SELAMAT

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi.
Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :
• Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya
• Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya
• Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
• Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar
• Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun
Karena manfaat memeriksakan kehamilan sangat besar, maka dianjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin di tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.
Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau makanan yang terlalu asin.
Faktor Psikologis yang turut mempengaruhi kehamilan biasanya terdiri dari :
Stressor. Stress yang terjadi pada ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Janin dapat mengalami keterhambatan perkembangan atau gangguan emosi saat lahir nanti jika stress pada ibu tidak tertangani dengan baik.
Dukungan keluarga juga merupakan andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Yang terakhir adalah Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi. Faktor ini mempengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi. Gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok, kapan dan dimana pun ia berada. Perilaku makan juga harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Jika ada makanan yang dipantang adat padahal baik untuk gizi ibu hamil, maka sebaiknya tetap dikonsumsi. Demikian juga sebaliknya. Yang tak kalah penting adalah personal hygiene. Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab, menggunakan bra yang menunjang payudara, dan pakaian yang menyerap keringat.
Ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin, merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Yang patut diperhatikan adalah bahwa kehamilan bukanlah suatu keadaan patologis yang berbahaya. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang akan dialami oleh wanita usia subur yang telah berhubungan seksual. Dengan demikian kehamilan harus disambut dan dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dilalui dengan aman.
Seorang ibu yang akan melahirkan tentunya haruslah dapat mempersiapkan segala sesuatunya menjelang persalinan. Saya pikir kita sepakat akan hal ini.
Melahirkan atau persalinan merupakan ujung dari proses mengandung atau hamil. Saya berharap semua ibu-ibu di indonesia tetap sehat saat hamil. Proses kehamilan juga tidak lepas dari bagaimana agar cepat hamil termasuk bagaimana posisi-posisi bercinta agar cepat hamil.
Dalam mempersiapkan persalinan ataupun melahirkan tergantung pada persepsi kita masing-masing. Sangat subjektif memang. Ada yang terbentur dengan adat dan ada pula terbentur dengan dana.
Tetapi saya ingin berbagi pengalaman saya mengenai bagaimana saat mempersiapkan persalinan ketika istri saya akan melahirkan anak saya yang pertama. Repot memang apalagi akan melahirkan anak pertama. Tentunya belum punya pengalaman.
Berikut ini beberapa persiapan yang saya lakukan menjelang proses persalinan istri saya :
a. Persiapan psikologis dan fisik
Persiapan psikologis adalah hal yang paling pokok bagi seorang ibu yang akan melahirkan. Apalagi pada seorang ibu muda yang akan melahirkan anak pertama. Persiapan mental juga merupakan faktor terpenting dalam mempersiapkan persalinan termasuk di dalamnya dukungan suami. Untuk persiapan fisik, saya ajak istri saya jalan pagi hari.
b. Persiapan medis
Mengapa persiapan medis ini menjadi penting ?. Istri saya anjurkan untuk periksa Hb, Gol darah dan tekanan darah serta pemeriksaan penunjang lainya. Menurut saya ini penting untuk menjaga-jaga agar apabila terjadi sesuatu yang tidak di inginkan dapat dilakukan tindakan cepat.
c. Persiapan teknis
Menurut saya ini lebih kepada dimana kita akan melahirkan dan persiapan perlengkapan pasca persalinan. Untuk tempat persalinan tentunya banyak pilihan diantaranya, Dirumah kah ? puskesmas ? atau di rumah sakit. Dengan melihat kondisi ibu pada waktu menjelang persalinan. Saya pikir tidak mungkin misalnya, pada pemeriksaan akhir menjelang persalinan istri kita dinyatakan oleh dokter terdapat kendala pada letak janin dan memerlukan operasi, lantas kita melahirkan dirumah.
d. Persiapan kesehatan
Ini menurut saya, pastikan ibu hamil mendapatkan suntikan imunisasi TT ( Tetanus Toxoid ) dan minimal melakukan pemeriksaan 4 kali selama kehamilan.

e. Persiapan tak terduga.
Siapkan lah segala sesuatu yang tidak terduga.

1. Persiapan persalinan
Apakah Anda akan melahirkan dengan bantuan dokter di Rumah Sakit (RS), atau dengan bantuan bidan. Dalam hal ini kehamilan Anda normal atau ada kesulitan, misalnya harus operasi. Pilih RS atau bidan dengan seksama karena menyangkut biaya. Pertimbangkan juga, jarak antara rumah dengan RS yang dituju.
Untuk Anda yang tinggal di LN, bisa meminta saran dari teman-teman Anda, karena aku pernah membaca di satu forum (maaf tidak ada linknya, forumnya sudah tidak bisa dibuka, tapi aku ingat benar kata-katanya), di negara dia tinggal bahwa untuk ibu hamil yang mau melahirkan berlaku aturan selama masih bisa melahirkan dirumah ya melahirkan dirumah saja, nanti tim medis yang datang ke rumah membantu proses persalinan. Bila ada kendala dalam proses melahirkan baru di bawa ke RS. Aduh tidak terbayangkan.
Bila Anda menggunakan asuransi, tanyakan biaya yang mana saja yang dibayar sama pihak asuransi dan biaya mana yang tidak dibayar. Jadi Anda bisa mempersiapkan berapa biaya yang akan dikeluarkan, walaupun ada asuransi.

2. Kenali golongan darah Anda
Persiapkan beberapa orang untuk dijadikan pendonor darah apabila diperlukan, walaupun pihak RS akan mencarikan.

3. Perlengkapan ibu dan bayi.
Ketika mau ke RS, perlengkapan untuk ibu adalah sebagai berikut:
• baju ganti, baju dengan bukaan depan untuk memudahkan saat menyusui.
• pembalut, kalau disini diberi dari RS tapi lebih baik bawa sendiri juga.
• peralatan mandi, biasanya menginap 2-3 hari sampai semua pemeriksaan terhadap bayi selesai dan kondisi ibu sudah membaik.
• gurita khusus ibu, dipakai setelah melahirkan. Di Indonesia hal ini boleh, tapi disini tidak diperbolehkan.
Perlengkapan untuk si bayi saat di RS, baju (baju lengkap dengan kaos kaki, sarung tangan, penutup kepala), selimut dan diapers. Kalau disini, si baby masih dimandikan sama perawat, jadi tidak membawa perlengkapan mandi buat si baby. Sebelum memandikan mereka akan minta baju ganti saja, nanti diserahkan ke ibunya lagi sudah bersih dan wangi. Bawa minyak telon untuk bayi, tapi perlu diperhatikan, tidak semua RS mengijinkan si baby diberi minyak terlebih bila Anda tinggal di LN.

4. Persiapkan mental Anda.
Persiapkan mental Anda sebelum melahirkan, juga mental Anda sebagai ibu. Dengan mempunyai bayi, artinya tanggung jawab Anda bertambah, Anda akan kurang tidur, kurang istirahat, sering bangun malam untuk menyusui atau mengganti popoknya, menenangkan ketika si bayi menangis, mengajaknya bicara dan sebagainya.

5. ASI
Sebisa mungkin berikan ASI kepada anak Anda karena ASI adalah asupan gizi terbaik buat bayi Anda.

6. Persiapkan nama.
Biasanya di RS sudah ditanya nama bayi siapa, untuk mengisi data si bayi.
Artikel lengkap memilih nama anak.

7. Berdoa.
Berdoalah kepada Allah, semoga diberikan kemudahan, kelancaran, kesehatan, dan semoga diberikan yang terbaik. Apapun agama Anda, berdoa adalah hal terpenting.



8. Tempat Melahirkan
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit.
Perhatikan kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga anda dapat mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit.
Prosedur masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan.
Lokasi kamar bersalin, agar dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat tujuan
Tempat plasenta (ari-ari) harus sudah direncanakan di mana plasenta akan diurus, apakah di rumah atau di tempat bersalin. Biasanya sudah disiapkan di tempat bersalin.

9. Kebersihan Diri
Sangat disarankan untuk menjaga kebersihan diri menjelang persalinan, manfaatnya antara lain :
a. Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan. Hal ini mengyrangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja.
Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.
Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.
Ibu boleh minum dan makan makanan ringan selama menunggu persalinan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai atau jengkol.

10. Hindari kepanikan dan ketakutan
Siapkan diri ibu, ingat bahwa setelah semua ini ibu akan mendapatkan buah hati yang didambakan.
Simpan tenaga anda untuk melahirkan, tenaga anda akan terkuras jika berteriak-teriak dan bersikap gelisah.
Dengan bersikap tenang, ibu dapat melalui saat persalinan dengan baik dan lebih siap.
Dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan.


11. Persiapan kebutuhan untuk persalinan
Perkirakan jarak antara rumah dan rumah sakit serta lalu lintas yang harus dilalui jika akan bersalin.
Perkirakan kapan waktu persalinan untuk mengatur jadwal bepergian jauh.
Persiapan peralatan yang harus dibawa Untuk Ibu selama persalinan :
a. Alas tahan air (water proof) untuk di mobil selama perjalanan ke rumah sakit.
b. Minyak untuk memijit, untuk mengurangi rasa sakit.
c. Alat-alat mandi seperti sabun, tutup kepala, handuk, dll.
d. Lip balm, sikat gigi dan odol, sisir, ikat rambut.
e. Baju ganti (gunakan baju yang nyaman dan menyerap keringat)
f. Radiotape, CD atau musik yang menenangkan.
g. Bantal dari rumah.

Untuk Ayah :
a. Jam tangan
b. Kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP (suami-istri, beserta foto kopinya)
c. Alat mandi : sikat gigi, odol, sisir, dll.
d. Makanan kecil.
e. Baju ganti atau sweater.
f. Kertas, pensil, buku, majalah untuk membaca.
g. No. telp saudara atau teman.

Untuk Ibu, setelah melahirkan :
a. Baju atau gaun yang dapat dibuka dari depan (berkancing di depan) agar dapat menyusui.
b. Kosmetik
c. Bra yang sesuai
d. Makanan ringan yang disukai
e. Baju untuk pulang, perlu diingat badan ibu akan terlihat seperti hamil 5 - 6 bulan, jadi siapkan baju yang sesuai.

Untuk Bayi :
a. Kain flannel beberapa buah (3 - 4 buah)
b. Pakaian bayi, 2 pasang (siapkan 2 ukuran)
c. Popok, dapat menggunakan popok kain atau popok sekali pakai.
d. Sarung tangan, sarung kaki, topi (penutup kepala)
e. Bedak, minyak angin.
f. Selimut untuk membungkus bayi selama di perjalanan pulang.

Sabtu, 10 Juli 2010

Kanker Prostat
DEFINISI
Kanker Prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat.

Kanker prostat sangat sering terjadi.
Pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun pada otopsi menunjukkan adanya kanker pada 50% pria berusia diatas 70 tahun dan pada semua pria yang berusia diatas 90 tahun.
Kebanyakan kanker tersebut tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat lambat.



PENYEBAB
Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron.

Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun.
Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.

Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium.
Angka kejadian terendah ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian.

Kanker prostat dikelompokkan menjadi:
• Stadium A : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain.
• Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik atau tes PSA.
• Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.
• Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).
GEJALA
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut.

Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih.
Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra.

Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.

Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal).
Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang).

Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia.
Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya.

Gejala lainnya adalah:
• Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes
• Nyeri ketika berkemih
• Nyeri ketika ejakulasi
• Nyeri punggung bagian bawah
• Nyeri ketika buang air besar
• Nokturia (berkemih pada malam hari)
• Inkontinensia uri (beser)
• Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan
• Hematuria (darah dalam air kemih)
• Nyeri perut
• Penurunan berat badan.



DIAGNOSA
Cara terbaik untuk menyaring kanker prostat adalah melakukan pemeriksaan colok dubur dan pemeriksaan darah.
Colok dubur pada penderita kanker prostat akan menunjukkan adanya benjolan keras yang bentuknya tidak beraturan.
Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH.

Jika pada pemeriksaan colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan USG.
Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:
• Analisa air kemih
• Sitologi air kemih atau cairan prostat
• Biopsi prostat.
PENGOBATAN
Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan.
Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:
• Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan terapi penyinaran
• Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi.

Pembedahan
1. Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).
Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B.
Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal.
Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri.
Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing radical prostatectomy.
2. Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.
Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit.
Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.

Terapi penyinaran

Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C.
Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran.

Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:
1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap.
Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria.
Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.
2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil.
Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.

Obat-obatan
1. Manipulasi hormonal.
Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron.
Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker.
Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.

Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Contohnya adalah lupron atau zoladeks.
Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal seperti ini disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan pengangkatan testis).
Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali.
Efek sampingnya adalah mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia, osteoporosis dan impotensi.

Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen (misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel prostat.
Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia (pembesaran payudara).
2. Kemoterapi
Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal.
Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-sel kanker.

Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah:
- Mitoxantronx
- Prednisone
- Paclitaxel
- Dosetaxel
- Estramustin
- Adriamycin.
Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.

Pemantauan

Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat mengenai perkembangan penyakitnya.
Pemantauannya meliputi:
• Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan - 1 tahun).
• Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker.
• Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia.
• Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan).

BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH)
1. DEFINISI

Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia) adalah pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang menyebabkan prostat membesar.

Pembesaran prostat sering terjadi pada pria di atas 50 tahun.






PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin akibat adanya perubahan kadar hormon yang terjadi karena proses penuaan.

Kelenjar prostat mengeliling uretra (saluran yang membawa air kemih keluar dari tubuh), sehingga pertumbuhan pada kelenjar secara bertahap akan mempersempit uretra. Pada akhirnya aliran air kemih mengalami penyumbatan.
Akibatnya, otot-otot pada kandung kemih tumbuh menjadi lebih besar dan lebih kuat untuk mendorong air kemih keluar.



Jika seorang penderita BPH berkemih, kandung kemihnya tidak sepenuhnya kosong.
Air kemih tertahan di dalam kandung kemih, sehingga penderita mudah mengalami infeksi dan membentuk batu.

Penyumbatan jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Pada penderita BPH, pemakaian obat yang mengganggu aliran air kemih (misalnya antihistamin yang dijual bebas) bisa menyebabkan penyumbatan.
GEJALA

Gejala awal timbul jika prostat yang membesar mulai menyumbat aliran air kemih.
Pada mulanya, penderita memiliki kesulitan untuk memulai berkemih. Penderita juga merasakan bahwa proses berkemihnya belum tuntas.

Penderita menjadi lebih sering berkemih pada malam hari (nokturia) dan jika berkemih harus mengedan lebih kuat.
Volume dan kekuatan pancaran berkemih juga menjadi berkurang dan pada akhir berkemih air kemih masih menetes.
Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi inkontinensia uri (beser).

Pada saat penderita mengedan untuk berkemih, vena-vena kecil pada uretra dan kandung kemih bisa pecah sehingga pada air kemih terdapat darah.

Penyumbatan total menyebabkan penderita tidak dapat berkemih sehingga penderita merasakan kandung kemihnya penuh dan timbul nyeri hebat di perut bagian bawah.

Jika terjadi infeksi kandung kemih, akan timbul rasa terbakar selama berkemih, juga demam.
Air kemih yang tertahan di kandung kemih juga menyebabkan bertambahnya tekanan pada ginjal, tetapi jarang menyebabkan kerusakan ginjal yang menetap.


DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Dilakukan pemeriksaan colok dubur untuk merasakan/meraba kelenjar prostat.
Dengan pemeriksaan ini bisa diketahui adanya pembesaran prostat, benjolan keras (menunjukkan kanker) dan nyeri tekan (menunjukkan adanya infeksi).



Biasanya dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi ginjal dan untuk penyaringan kanker prostat (mengukur kadar antigen spesifik prostat atau PSA).
Pada penderita BPH, kadar PSA meningkat sekitar 30-50%. Jika terjadi peningkatan kadar PSA, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah penderita juga menderita kanker prostat.

Untuk mengukur jumlah air kemih yang tersisa di dalam kandung kemih setelah penderita berkemih, dilakukan pemasangan kateter atau penderita diminta untuk berkemih ke dalam sebuah uroflometer (alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran air kemih).

Dengan menggunakan USG, bisa diketahui ukuran kelenjar dan ditentukan penyebab terjadinya BPH.
Kadang dilakukan pemeriksaan dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra untuk mengetahui penyebab lainnya dari penyumbatan aliran air kemih.

Untuk mengetahui adanya penyumbatan aliran air kemih bisa dilakukan pemeriksaan rontgen IVP.
Analisa air kemih dilakukan untuk melihat adanya darah atau infeksi.
PENGOBATAN
Obat-obatan

1. Alfa 1-blocker
Contohnya doxazosin, prazosin, tamsulosin dan terazosin.
Obat-obat tersebut menyebabkan pengenduran (relaksasi) otot-otot pada kandung kemih sehingga penderita lebih mudah berkemih.

2. Finasterid
Finasterid menyebabkan berkurangnya kadar hormon prostat sehingga memperkecil ukuran prostat.
Obat ini juga menyebabkan meningkatnya laju aliran air kemih dan mengurangi gejala. Tetapi diperlukan waktu sekitar 3-6 bulan sampai terjadinya perbaikan yang berarti.
Efek samping dari Finasterid adalah berkurangnya gairah seksual dan impotensi.

3. Obat lainnya
Untuk mengobati prostatitis kronis, yang seringkali menyertai BPH, diberikan antibiotik.

Pembedahan

Pembedahan biasanya dilakukan terhadap penderita yang mengalami:
- inkontinensia uri
- hematuria (darah dalam air kemih)
- retensio uri (air kemih tertahan di dalam kandung kemih)
- infeksi saluran kemih berulang.
Pemilihan prosedur pembedahan biasanya tergantung kepada beratnya gejala serta ukuran dan bentuk kelenjar prostat.



1. TURP (trans-urethral resection of the prostate)
TURP merupakan pembedahan BPH yang paling sering dilakukan.
Endoskopi dimasukkan melalui penis (uretra). Keuntungan dari TURP adalah tidak dilakukan sayatan sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi.
88% penderita yang menjalani TURP mengalami perbaikan yang berlangsung selama 10-15 tahun. Impotensi terjadi pada 13,6% penderita dan 1% penderita mengalami inkontinensia uri.


2. TUIP (trans-urethral incision of the prostate)
TUIP menyerupai TURP, tetapi biasanya dilakukan pada penderita yang memiliki prostat relatif kecil.
Pada jaringan prostat dibuat sebuah sayatan kecil untuk melebarkan lubang uretra dan lubang pada kandung kemih, sehingga terjadi perbaikan laju aliran air kemih dan gejala berkurang.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah perdarahan, infeksi, penyempitan uretra dan impotensi.
3. Prostatektomi terbuka.
Sebuah sayatan bisa dibuat di perut (melalui struktur di belakang tulang kemaluan/retropubik dan diatas tulang kemaluan/suprapubik) atau di daerah perineum (dasar panggul yang meliputi daerah skrotum sampai anus). Pendekatan melalui perineum saat ini jarangn digunakan lagi karena angka kejadian impotensi setelah pembedahan mencapai 50%.
Pembedahan ini memerlukan waktu dan biasanya penderita harus dirawat selama 5-10 hari.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensi (16-32%, tergantung kepada pendekatan pembedahan) dan inkontinensia uri (kurang dari 1%).
4.
Pengobatan lainnya yang efektivitasnya masih dalam penelitian adalah hipertermia, terapi laser dan prostatic stents.

Jika derajat penyumbatannya masih minimal, bisa dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:

• Mandi air panas
• Segera berkemih pada saat keinginan untuk berkemih muncul
• Melakukan aktivitas seksual (ejakulasi) seperti biasanya
• Menghindari alkohol
• Menhindari asupan cairan yang berlebihan (terutama pada malam hari)
• Untuk mengurangi nokturia, sebaiknya kurangi asupan cairan beberapa jam sebelum tidur
• Penderita BPH sebaiknya menghindari pemakaian obat flu dan sinus yang dijual bebas, yang mengandung dekongestan karena bisa meningkatkan gejala BPH.

VAKUM

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan, janin dilahirkan dengan ekstraksi tenaga negatif (vacum) di kepalanya. ( Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 ; 331 )

Ekstraksi Vacum adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengejan ibu dan ekstraksi pada bayi.
( Maternal dan Neonatal ; 495 )

Ekstraksi Vacum adalah suatu persalinan buatan dengan prinsip anatara kepala janin dan alat penarik mengikuti gerakan alat vacum ekstraktor. ( Sarwono ; Ilmu Kebidanan ; 831 )

Ekstraksi Vacum adalah suatu tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vacum ekstraktor.
( Standar Pelayanan Kebidanan ; 60 )

Ektraksi Vacum adalah persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan negative pada kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum ( ventouse ) dari malstrom.

Alat yang umumnya digunakan adalah vacum ekstraktor dari malmstrom.prinsip dari cara ini adalah bahwa kita mengadakan suatu vacum ( tekanan negative ) melalui suatu cup pada kepala bayi. Dengan demikian akan timbul kaput secara artivisiil dan cup akan melekat erat pada kepala bayi.

vacuum-delivery-300x285.jpg

Pengaturan tekanan harus di turunkan secara perlahan-lahan untuk menghindarkan kerusakan pada kulit kepala, mencegah timbulnya perdarahan pada otak bayi dan supaya timbul caput succedaneum.

Ekstraksi vakum merupaka tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala pengeluaran dengan sinergi tenaga mengedan ibu danekstraksi pada bayi. Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya, merupakan faktor yang sangat penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan ke arah yang sama. Tarikan pada kulit kepala bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit kepala yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong persalinan), melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu tekanan interauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan gaya tarik (ekstraksi vakum).

2.2 PRINSIP

· Membuat caput buatan karena pemberian tekanan negative.

· Sepuluh atau lima belas menit sejak dimulai penarikan diharapkan anak sudah dilahirkan.

· Persentasi kepala dan pembukaan hamper lengkap.

· Dijumpai kala II yang memanjang.

2.3 ALAT-ALAT EKSTRAKSI VACUM

clip_image002

1. Mangkok(cup)

Mangkok ini dibuat untuk membuat kaputsuksedeniu buatan sehingga mangkuk dapat mencekam kepala janin. Sekarang ini terdapat dua macam mangkuk yaitu mangkuk yang terbuat dari baha logam dan plastic. Beberapa laporan menyebutkan bahwa mangkuk plastic kurang traumatis disbanding dengan mangkuk logam. mangkuk umumnya berdiameter 4 cm sampai dengan 6 cm. pada punggung mangkuk terdapat:

o Tonjolan berlubang tempat insersi rantai penarik

o Tonjolan berlubang yang menghubungkan rongga mangkuk dengan pipa penghubung

o Tonjolan landai sebagai tanda untuk titik petunjuk kepala janin ( point of direction)
Pada vacuum bagian depan terdapat logam/ plastic yang berlubang untuk menghisap cairan atau udara.

2. RantaiPenghubung
Rantai mangkuk tersebut dari logam dan berfungsi menghubungkan mangkuk denga pemegang.

3. Pipa Penghubung

Terbuat dari pipa karet atau plastic lentur yang tidak akan berkerut oleh tekanan negative.pipa penghubung berfungsi penghubung tekanan negative mangkuk dengan botol.

4. Botol
Merupakan tempat cadangan tekanan negatif dan tempat penampungan cairan yang mungkin ikut tersedot ( air ketuban, lendir servicks, vernicks kaseosa, darah, dll )
Pada botol ini terdapat tutup yang mempunyai tiga saluran :

o Saluran manometer

o Saluran menuju ke mangkuk

o Saluran menuju ke pompa penghisap

5. Pompapenghisap
Dapat berupa pompa penghisap manual maupun listrik

2.4 INDIKASI

· Kala II memanjang

· Kelelahan ibu

· Malposisi

· Gawat janin ringan

· Upaya untuk mempersingkat kala II karena alas an tertentu misalnya persalinan p/v pada secsio Caesar dan penyakit lain.

2.5 KONTRA INDIKASI

· Malpresentasi (dahi, puncak, kepala, muka, bokong).

· Panggul sempit (disproporsi kepala-panggul)

2.6 PERSYARATAN

1 Pembukaan lengkap atau hampir lengkap

2 Presentasi kepala

3 Cukup bulan (tidak prematur)

4 Tidak ada kesempitan panggul

5 Anak hidup dan tidak gawat janin

6 Kontraksi baik

7 Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengedan (Refleks Mengedan baik)

2.7 PROSEDUR

1. Indikasi / syarat terpenuhi

o Kaji ulang dengan syarat-syarat:

* Presentasi belakang kepala/verteks;

* Janin cukup bulan;

* Pembukaan lengkap;

* Kepala di H III-IV atau 1/5 – 2/5.

2. Periksa kelengkapan alat

I. Pasien

1. Cairan dan slang infus sudah terpasang, Perut bawah dan lipat paha sudah dibersihkan dengan air dan sabun.

2. Uji fungsi dan perlengkapan perlatan ekstraksi vakum.

3. Siapkan alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah.

4. Medikamentosa

a. Oksigen

b. Ergometrin

c. Prokain 1%

5. Larutkan antiseptik (Povidon lodin 10%)

6. Oksigen dengan regulator

7. Instrumen

a. Set partus : 1 set
b. Vakum ekstraktor : 1 setc. Klem ovum : 2
c. Cunam tampon : 1
d. Tabung 5 ml dan jarum suntik No. 23 (sekali pakai) : 2
e. Spekulum Sim’s atau L dan kateter karet : 2 dan 1

II.Penolong (operator dan asisten)


1. Baju kamar tindakan, pelapis plastik, masker dan kacamata pelindung : 3 set
2. Sarung tangan DTT/steril : 4 pasang
3. Alas kaki (sepatu/”boot” karet) : 3 pasang

4. Instrumen

a. Lampu sorot : 1

b. Monoaural stetoskop dan stetoskop, tensimeter : 1

III.Bayi

1. Instrumen

a. Penghisap lendir dan sudep/penekan lidah : 1 set
b. Kain penyeka muka dan badan : 2
c. Meja bersih, kering dan hangat (untuk tindakan) : 1
d. Inkubator : 1 set
e. Pemotong dan pengikat tali pusat : 1 set
f. Tabung 20 ml dan jarum suntik No. 23/ insulin (sekali pakai) : 2
g. Kateter intravena atau jarum kupu-kupu : 2
h. Popok dan selimut : 1
i. Alat resusitasi bayi

3. Posisi ibu

4. Pemeriksaan dalam ulang

5. pemasangan cup atau ukuran

6. Penurunan tekanan bertahap

7. melahirkan anak atau resusitasi

8. evaluasi jalan lahir

2.8 TEKNIK TINDAKAN EKSTRAKSI VACUM

  1. Ibu dalam posisi litotomi (Mac Robert) dan dilakukan disinfeksi daerah genetalia ( vulva toilet ). Sekitar vulva ditutup dengan kain steril
  2. Setelah semua alat ekstraktor terpasang, pilih mangkuk atau cup yang sesuai. dilakukan pemasangan mangkuk dengan tonjolan petunjuk dipasang di atas titik petunjuk kepala janin. Pada umumnya dipakai mangkuk dengan diameter terbesar yang dapat dipasang.

3. Pasang pada bagian terendah menjauhi ubun-ubun besar dan perhatikan posisi ubun-ubun kecil

clip_image004

  1. Dilakukan penghisapan dengan tekanan negative -0,3 kg/cm2 kemudian dinaikkan -0,2 kg /cm2 tiap 2 menit sampai mencapai -0,7 kg/cm2. maksud dari pembuatan tekanan negative yang bertahap ini supaya kaput suksedaneum buatan dapat terbentuk dengan baik
    • clip_image006
  2. Dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada bagian jalan lahir atau kulit ketuban yang terjepit diantara mangkuk dan kepala janin.
  1. Bila perlu dilakukan anastesi local, baik dengan cara infiltrasi maupun blok pudendal untuk kemudian dilakukan episiotomi.
  2. Bersamaan dengan timbulnya his, ibu dipimpin mengejan dan ekstraksi dilakukan dengan cara menarik pemegang sesuia dengan sumbu panggul. Ibujari dan jari telunjuk serta jari tanan kiri operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin. Selama ekstraksi ini, jari-jari tangan kiri operator tersebut, memutar ubun-ubun kecil menyesuaikan dengan putaran paksi dalam. Bila ubun-ubun sudah berada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-angsur dinaikan ( keatas ) sehingga kepala lahir. Setelah kepala lahir, tekanan negative dihilangkan dengan cara membuka pentil udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti pada persalinan normal dan plasenta umumnya dilahirkan secara aktif.

clip_image008

2.9 TEKNIK VAKUM EKSTRAKSI

a. anestesi / asissten : anestesi adekuat dan tim neonatal yang baik

b. bladder : kandung kemih kosong

c. cerviks pembukaan lengkap,ketuban sudah pecah.

d. Determine:posisi,station dan panggul baik.hati_hati distosia bahu.

e. Equipment:tes cup,karet,tombol katup dan tekanan.

f. Fontanelle:letekkan posisi cup pada sutura sagitalis mengenai ubun-ubun kecil.periksa dengan jari sekeliling cup,apakah ada jaringan yang terjepit.

g. Gentletraction:naikkan tekanan -100 mmhg perlahan dan diantara kontraksi.tarik apabila ada kontraksi.naikkan hingga -600 mmhg ibu disuruh mengedan bila his +,tarikan sesuai dengan sudut jalan lahir.

h. Halt:gagal bila ada “the rules of threes”

i. Incision:episiotomy jika ada kemungkinan robekan perineum.

j. Jaw:lepaskan cup ketika rahang bawah lahir atau persalinan lengkap.

2.10 BEBERAPA PERTIMBANGAN

{ Episiotomy perlu atau tidak

{ Perhatikan sewaktu mulai menarik apakah kesannya berat

{ Antisipasi kemungkinan gagal

{ Kesadaran atas keterbatasan peralatan dan kemampuan

2.11 GAGAL VAKUM(RULES OF THREES)

{3 tarikan, lebih dari 3 kontraksi tidak ada kemajuan

{3 kali cup lepas

{30 menit tidak ada kemajuan

2.12 SEBAB-SEBAB CUP LEPAS

{ Tenaga vacuum terlalu rendah

{ Tekanan negative terlalu cepat

{ Ada selaput ketuban

{ Ada bagian jalan lahir yang terjepit

{ Kordinasi tangan kiri dan kanan tidak baik

{ Teraksi terlalu kuat

{ Cacat pada alat atau kebocoran

{ Ada disproporsi feto pelvic

2.13 KOMPLIKASI

{ Kegagalan

{ Trauma jalan lahir atau laserasi

{ Trauma janin

{ Kaput yang panjang atau besar

{ Cephal hematoma

{ Trauma cerebral

2.14 KEUNTUNGAN TINDAKAN EKSTRAKSI VACUM

  • Cup dapat dipasang waktu kepala masih agak tinggi, H III atau kurang dari demikian mengurangi frekwensi SC
  • Tidak perlu diketahui posisi kepala dengan tepat, cup dapat di pasang di belakang kepala, samping kepala ataupun dahi.
  • Tarikan tidak dapat terlalu berat. Dengan demikian kepala tidak dapat dipaksakan melalui jalan lahir. Apabila tarikan terlampau berat cup akan lepas dengan sendirinya.
  • Cup dapat di pasang meskipun pembukaan belum lengkap, misalnya pada pembukaan 8-9 cm, untuk mempercepat pembukaan.untuk ini dilakukan tarikan ringan yang kontinu sehingga kepala menekan pada cervik. Tarikan tidak boleh terlalu kuat untuk mencegah robekan cervik. Di samping itu cup tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam untuk menghindari kemungkinan timbulnya perdarahan pada otak.
  • Vacum ekstraktor dapat juga dipergunakan untuk memutar kepala dan mengadakan fleksi kepala ( missal pada letak dahi ).

2.15 KERUGIAN TINDAKAN EKSTRAKSI VACUM

Kerugian dari tindakan fukum adalah waktu yang diperlukan untuk pemasanga cup sampai dapat ditarik relative lebih lama ( kurang lebih 10 menit ) cara ini tidak dapat dipakai apabila ada indikasi untuk melahirkan anak dengan cepat seperti misalnya pada fetal distress ( gawat janin ) alatnya relative lebih mahal disbanding dengan forcep biasa.

2.16 YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM TINDAKAN EKTRAKSI VACUM

  • Cup tidak boleh dipasang pada ubun-ubun besar
  • Penurunan tekanan harus berangsur-angsur
  • Cup dengan tekanan negative tidak boleh terpasang lebih dari ½ jam
  • Penarikan waktu ekstraksi hanya dilakukan pada waktu ada his dan ibu mengejan
  • Apabila kepala masih agak tinggi ( H III ) sebaiknya dipasang cup terbesar (diameter 7 cm)
  • Cup tidak boleh dipasang pada muka bayi
  • Vacum ekstraksi tidak boleh dilakukan pada bayi premature

2.17 BAHAYA-BAHAYA TINDAKAN EKSTRAKSI VACUM

  1. Terhadap Ibu
    • Robekan bibir cervic atau vagina karena terjepit kepala bayi dan cup
  2. Terhadap Anak
    • Perdarahan dalam otak. Caput succedaneum artificialis akan hilang dalam beberapa hari,